INDOBERITA.WEB.ID -Pasca Pilkada langsung dan Pemilu yang lalu masih banyak orang-orang dan kelompok tertentu yang masih terus berseteru akibat perbedaan politik serta beda pilihan, bahkan tidak sedikit yang masih terus memelihara kebencian, sehingga masih saling serang dan saling caci maki, terutama di medsos.
Selain itu, antar individu juga masih ada orang yang tidak mau memaafkan akibat adanya konflik tertentu atau akibat kesalahan yang dilakukan orang lain, sehingga terus memelihara kebencian, entah sampai kapan.
Islam melarang umatnya memelihara kebencian, karena kebencian adalah penyakit hati yang dapat merusak hubungan antarindividu dan menimbulkan permusuhan dalam masyarakat serta merusak diri sendiri.
Memelihara kebencian adalah perilaku yang dilarang karena bertentangan dengan prinsip kasih sayang dan persaudaraan. Kebencian dapat menjauhkan seseorang dari rahmat Allah SWT dan menyebabkan perpecahan di antara umat. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَسۡتَوِي ٱلۡحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُۚ ٱدۡفَعۡ بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِي بَيۡنَكَ وَبَيۡنَهُۥ عَدَٰوَةٞ كَأَنَّهُۥ وَلِيٌّ حَمِيمٞ ٣٤
Artinya: “Tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Tolaklah (keburukan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang di antara engkau dan dia ada permusuhan akan menjadi seperti teman yang setia” (QS. Fussilat: 34)
Firman Allah tersebut diperkuat dengan sabda Rasulullah SAW:
لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
Artinya: “Janganlah kalian saling membenci, saling iri hati, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sesungguhnya memelihara kebencian dapat mendatangkan berbagai bahaya, diantaranya adalah dapat merusak hati dan pikiran, karena kebencian membuat hati seseorang tidak tenang, penuh dengan prasangka buruk, dan menjauh dari sifat kasih sayang.
Selain itu memelihara kebencian juga dapat menghancurkan hubungan sosial, karena kebencian dapat memicu konflik, permusuhan, dan perpecahan dalam masyarakat, serta merusak ukhuwah Islamiyah.
Lalu bagaimanakah cara menghindari kebencian? Salah satu jawabannya adalah dengan membersihkan hati, berusaha untuk memaafkan orang lain dan tidak menyimpan dendam, sebagaimana firman Allah:
وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓاْۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۗ
Artinya: “Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?” (QS. An-Nur: 22).
Hal berikutnya yang dapat dilakukan adalah dengan mengendalikan emosi dengan cara melatih diri untuk bersabar dan tidak mudah terpancing emosi, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرْعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Artinya: “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya saat marah” (HR. Bukhari dan Muslim).
Posting Komentar